Pilihan Yang Terbaik \/\/TOP\\\\
Dalam menjalani hidup, semua orang dihadapkan pada berbagai pilihan. Pilihan yang dimaksudkan kadang sedemikian sederhana, sehingga mudah dilakukan. Misalnya, memilih antara dua hal, yakni hitam dan putih, bagus dan tidak bagus, manis dan pahit, gelap dan terang, dan seterusnya, semua itu adalah mudah. Tetapi tidak semua pilihan yang dihadapi sesederhana itu. Kadang kala pilihan itu serupa, mirip, dan atau terlalu banyak, sehingga tidak gampang ditentukan, mana yang harus diambil yang sekiranya paling tepat.
Pilihan Yang Terbaik
Selain itu, di antara berbagai pilihan juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing atau memiliki resiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu tidak semua orang bisa memilih dengan mudah. Islam sebenarnya memberikan petunjuk, bahwa di dalam memilih apapun agar mengambil yang terbaik. Konsep itu disebut ikhsan, atau pilihan terbaik. Mungkin saja, semua pilihan itu baik, tetapi mendasarkan pada konsep ikhsan, maka tatkala memilih di antara yang baik-baik, agar memilih yang terbaik. Atau sebaliknya, jika di antara semua pilihan beresiko, maka agar memilih yang paling kecil resikonya.
Para pemimpin, setiap hari harus mengambil keputusan. Pekerjaan itu tidak selalu mudah, oleh karena pilihan itu tidak selalu bersifat hitam putih. Seringkali, di antara pilihan itu, selain menguntungkan atau lebih baik, juga mengandung resiko. Apapun, pemimpin harus mengambil pilihan. Bahkan kadang, keputusan itu harus diambil sesegera mungkin. Dalam suasana seperti itu, maka yang seharusnya dipedomani adalah mengambil yang terbaik di antara yang baik, atau sebaliknya mengambil yang paling kecil resikonya. Namun, apapun keputusan dalam mengambil pilihan itu tidak akan mampu memuaskan semua pihak. Sebagai pemimpin harus memilih yang dianggap paling baik, atau terkecil resikonya.
Tidak saja para pemimpin, siapapun hingga termasuk rakyat biasa, dalam kehidupan sehari-hari juga dihadapkan pada pilihan-pilihan, baik yang berhubungan dengan pekerjaan, pendidikan bagi anak-anaknya, dalam hubungan social, politik, berekonomi, dan seterusnya. Orang pada umumnya dalam mengambil keputusan, biasanya berkonsultasi pada orang yang dianggap lebih pintar atau berpengalaman. Itulah sebabnya, keberadaan pemimpin informal, seperti para ulama, kyai atau pemimpin agama pada umumnya di tengah masyarakat menjadi penting oleh karena seringkali dimintai pendapat atau nasehat untuk memilih pilihan terbaik itu.
Orang yang cerdas, berpengalaman, dan berpengetahuan luas biasanya dianggap mampu memberikan pandangan terkait dengan berbagai pilihan itu. Mereka itu tidak saja dianggap mampu melihat apa yang sudah terjadi, tetapi juga apa yang akan terjadi jauh ke depan. Kemampuannya yang demikian itu dijadikan modal untuk menentukan pilihan yang terbaik. Tidak akan mungkin seseorang memilih yang terbaik manakala yang bersangkutan tidak mengetahui berbagai jenis pilihan dan sekaligus keuntungan dan atau resiko di antara masing-masing alternative pilihan itu.
Salah satu kegunaan ilmu pengetahuan adalah menjelaskan dan juga memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Itulah sebabnya, para ilmuwan biasanya mampu memberikan pertimbangan terhadap pilihan terbaik sebagaimana dimaksudkan itu. Lebih dari sekedar ilmuwan, adalah para agamawan. Seharusnya dengan penguasaan terhadap kitab suci, al Qur'an, mereka mampu memberikan alternative pilihan yang terbaik. Oleh karena itu, memahami kitab suci sebenarnya adalah keharusan bagi siapa pun yang menghendaki agar dalam mengambil keputusan sehari-hari, berhasil memilih yang terbaik, atau disebut ikhsan. Wallahu a'lam.(Author)
Rasa dilema memang sering terjadi dalam kehidupan ini, ditambah kalau kita terjebak dalam pilihan yang sulit. Memang, pada dasarnya manusia selalu ingin mendapatkan yang diinginkan dengan mudah. Tetapi, jika pilihan tersebut sangatlah sulit untuk digapai, mau tidak mau kita harus memilih pilihan yang terbaik untuk diri kita sendiri.
Semua orang juga pasti pernah melalui 2 pilihan yang sangat sulit untuk dipilih. Namun, pada akhirnya orang-orang akan memilih pilihan yang mudah untuk dijalani dan tidak menyulitkan dirinya. Karena itu, sebelum menentukan apa yang akan kita pilih, kita semua harus tahu cara-cara menentukan pilihan yang tepat supaya tidak keliru dan menyesal di kemudian hari.
Perlu untuk menentukan ukuran yang bisa kita lakukan untuk dijalani nanti. Bisa dicatat dalam buku harian atau diketik dalam notes handphone. Jika sudah mencatat semua pilihan yang kamu sedang pertimbangkan, catat juga dampak apa saja yang akan kamu terima jika memilih pilihan tersebut.
Tentu, berpikir secara terbuka penting untuk dilakukan. Pikirkan hal-hal yang menurutmu baik untuk dijalankan. Jangan hanya sekedar ego saja, pilihlah pilihan yang tidak akan menyulitkanmu di masa depan.
Jika, kamu bingung untuk memilih pilihan yang sangat sulit untuk dirimu sendiri, kamu bisa meminta pendapat orang lain seperti teman, keluarga dan orang-orang terdekat lainnya. Katakan semua resahmu kepada mereka dan tanyakan pendapat mereka terkait pilihan yang sangat sulit kamu hadapi. Dengan begitu, kamu bisa menimbang saran-saran dari mereka untuk memilih pilihan yang terbaik untuk dirimu sendiri. Namun, semua tergantung dari dirimu sendiri, karena kamulah yang akan menjalani pilihan tersebut.
Tentukan batas waktu supaya kamu yakin dengan pilihanmu sendiri. Jangan terlalu lama untuk memutuskan pilihan yang akan kamu hadapi. Sehingga, kamu yakin pilihan tersebut memang yang terbaik untuk dipilih.
Jika, sudah memilih pilihan tersebut, maka percaya dirilah bahwa pilihan yang dipilih adalah yang terbaik untuk dirimu sendiri. Jangan berpikir menyesal karena pasti pilihan yang kamu pilih adalah berdasarkan dari hatimu dan tidak akan menyulitkanmu di kemudian hari.
Percayalah, pilihan yang kamu pilih merupakan keputusan akhirmu sehingga itu adalah yang terbaik untuk dirimu. Berjuanglah, sampai akhir untuk mempertahankan pilihan yang sudah kamu pilih dan akan kamu jalani.
Brilio.net - Istilah 'hidup adalah pilihan' tentu sudah tidak asing didengar. Ya, kebanyakan orang meyakini bahwa dalam hidup terdapat beberapa pilihan yang menentukan perjalanan hidup mereka. Namun, terkadang untuk menentukan sebuah pilihan tak segampang membalikkan telapak tangan.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan agar tak salah pilih. Seseorang bahkan melibatkan teman, keluarga, hingga pacar untuk menentukan suatu pilihan dalam hidupnya. Pada dasarnya, semua pilihan pasti memiliki efek samping atau risiko yang perlu dihadapi di masa depan.
22. "Pada awalnya, semua orang bangga pada pilihannya. Tapi, pada akhirnya tidak semua orang setia pada pilihanya. Saat ia sadar bahwa yang dipilih tidak sepenuhnya seperti yang ia impikan karena yang tersulit dalam hidup bukan memilih, tapi bertahan pada pilihan."
30. "Kembali lagi, hidup itu pilihan. Ada orang yang memilih beradaptasi dengan keadaan. Ada juga orang yang memilih memaksakan dirinya untuk melawan keadaan. Tidak ada yang salah dengan keduanya, itu cuma soal jalan hidup."
40. "Bagaimana kamu bereaksi terhadap situasi adalah pilihan pribadimu. Itu adalah keputusanmu, dan milikmu sendiri, untuk menentukan pentingnya dirimu memberi pada situasi apa pun." - Catherine Pulsifer
41. "Dalam setiap saat pengambilan keputusan, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah hal yang benar, hal terbaik berikutnya adalah hal yang salah, dan hal terburuk yang dapat Anda lakukan adalah tidak melakukan apa-apa." - Theodore Roosevelt
62. "Kita tidak dapat membatalkan satu hal pun yang pernah kita lakukan, tetapi kita dapat membuat keputusan hari ini yang mendorong kita ke kehidupan yang kita inginkan dan menuju kesembuhan yang kita butuhkan." - Steve Maraboli
67. "Setiap orang punya pilihan; pilihan untuk melakukan apa yang diinginkan dan yang diinginkan tetap ada pada individu. Jika seseorang melihat tidak ada manfaatnya untuk berubah, mereka tidak akan berubah." - Byron Pulsifer
81. "Jika kamu membatasi pilihanmu hanya untuk apa yang tampaknya mungkin atau masuk akal, kamu memutuskan dirimu sendiri dari apa yang benar-benar kamu inginkan, dan semua yang tersisa adalah kompromi." - Robert Fritz
85. "Biarlah orang lain berpikir berbeda karena kami memang berbeda. Setiap orang punya pilihan, prioritas, dan misi hidup yang berbeda. Tidak ada yang bisa mengklaim lebih benar dari yang lain." - Ahmad Fuadi
Dan ditengah situasi ekonomi yang terdampak pandemi seperti sekarang ini, ada baiknya bila kita mengenal program vokasi maupun non-vokasi pendidikan tinggi. As they say, all roads lead to Rome. Impian kita bisa dibangun dengan cara yang berbeda.
Bila D1, D2, D3, D4 dan S1 adalah jalan menuju cita-citamu, lantas jalan mana yang sebaiknya ditempuh? Apa saja perbedaan D1, D2, D3, D4, dan S1? Before you make up your mind, let's find out more about each one of them, Sobat!
D1 adalah program pendidikan diploma dengan jangka waktu perkuliahan paling pendek. Kuliah D1 berapa tahun? Satu tahun saja, Sobat! Dalam kurun waktu tersebut, ada sekitar 32 SKS yang harus dituntaskan dalam dua semester. Diakhir perkuliahan, biasanya ada laporan karya ilmiah dan kerja praktik sebagai syarat kelulusan.
Mahasiswa D4 lebih banyak belajar tentang ilmu-ilmu terapan (praktik), sedangkan mahasiswa S1 lebih banyak belajar tentang teori keilmuan (hingga 60%). Jumlah SKS yang harus dituntaskan mahasiswa D4 dan S1 sedikit berbeda, yaitu 144 SKS untuk program D4 dan 144-160 SKS untuk program S1.
Nah, setelah mengetahui perbedaan D1, D2, D3, D4, dan S1, apakah Sobat Pintar sudah menemukan dan menentukan pilihan? Pada masing-masing program selalu ada kelebihan dan kekurangannya sendiri. The question is which ones that you're willing to take?
Seperti yang di ketahui bahwa Ziva Magnolya merupakan salah satu penyanyi jebolan Indonesia Idol. Dengan suara khasnya yang begitu unik, penyanyi yang satu mampu mempunyai 4 single di mana di antaranya adalah Tak Sanggup Melupa, Mata-Mata Harimu, Terlanjur Mencinta, Sampai Kapan dan Peri Cintaku yang sudah banyak sekali di gandrungi penggemar. 041b061a72